Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meminta Pelindo untuk menambah kapal pengeruk alur, agar dapat menyelesaikan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai tepat waktu.
"Ini bukan soal serius atau tidak serius. Tapi Pelindo mengaku sudah bekerja maksimal. Jadi kita meminta Pelindo menambah kapal keruk," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, di Bengkulu, Selasa.
Menurut Helmi, Pelindo menjanjikan pengerukan tahap pertama alur Pulau Baai selesai pada akhir Juni 2025, namun kenyataannya setelah itu ternyata Pelindo meminta waktu dua hari lagi untuk menyelesaikan pengerukan.
Ketika Pelindo telah bekerja maksimal dan ternyata pengerukan tidak selesai tepat waktu, maka sudah seharusnya ada penambahan alat keruk untuk dapat menyelesaikan permasalahan pendangkalan alur secepatnya, katanya pula.
Apalagi, persoalan alur tersebut juga berkaitan erat dengan nasib masyarakat pulau terluar Indonesia di Bengkulu yang telah terisolasi kesulitan untuk ke Kota Bengkulu 4 bulan terakhir ini.
Menurut Gubernur, keterlambatan pengerukan ini bukanlah yang pertama kali. Sejak awal, janji PT Pelindo untuk menyelesaikan pengerukan tidak pernah tepat waktu. Meski demikian, ia masih memaklumi karena proses pengerukan memang menghadapi tantangan kondisi cuaca dan laut.
"Ini janji lagi, selesai dua hari. Nanti dua hari ke depan kita datang lagi," kata dia lagi.
Terkait pembangunan wilayah pesisir, Helmi menyampaikan Pemprov Bengkulu terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat. Ia mengatakan sudah berkunjung langsung ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Hasilnya, KKP telah mengirim kapal ke Pulau Enggano yang bisa digunakan untuk mengangkut warga ke Kota Bengkulu. Namun, kapal berukuran besar tersebut belum bisa dimanfaatkan untuk mengangkut hasil pertanian dari Enggano.
Tak hanya itu, KKP juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Enggano.
"Saya sudah minta Bupati Bengkulu Utara untuk menindaklanjuti bantuan ini," kata Helmi pula.