Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan sebanyak 4 dari 42 rumah warga Kota Bengkulu yang terdampak gempa bumi pada 23 Mei 2025 telah rampung dibangun.
"Empat rumah rusak berat sudah selesai kita bangun. Akan ada tambahan dua rumah lagi yang segera kita bangunkan," kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan di Bengkulu, Minggu.
Gubernur Helmi Hasan menyampaikan hal tersebut usai meninjau langsung progres pembangunan rumah warga korban gempa di Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, Minggu.
Helmi menyampaikan 4 rumah yang selesai dibangun itu dikerjakan dengan menggunakan dana galangan yang dihimpun Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Dia menyoroti bantuan penanganan pasca-bencana semestinya bisa dilakukan secara cepat dan efisien. Dia menyebutkan adanya ketidaksesuaian teknis dalam penyaluran bantuan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu terhadap rumah-rumah yang mengalami kerusakan ringan dan sedang.
“Harusnya rumah yang rusak sedang dan ringan itu uangnya saja yang dikasih. Nanti pertanggungjawabannya seperti apa, pemilik rumah cukup menunjukkan bukti pembelian, seperti beli semen berapa, beli seng berapa," kata dia.
Namun, menurut Helmi BPBD Kota memilih untuk melakukan proses lelang dalam pengadaan barang. Padahal, lanjut dia proses tersebut justru memperlambat penanganan.
"Kalau lelang, tentu lama. Sudahlah, kita ingin uang itu betul-betul bermanfaat maksimal. Supaya kerjanya cepat dan tidak saling tunggu, ini kan masih banyak rumah yang belum tersentuh," katanya.
Helmi juga meminta korban gempa ikut lebih proaktif menyampaikan perkembangan pembangunan rumah mereka secara langsung kepada dirinya. Hal tersebut dilakukan agar proses pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran.
"Kalau ada masalah di lapangan laporkan langsung ke saya, supaya cepat kita atasi," kata dia.
Pada saat pendataan pasca-gempa Mei 2025 lalu, pemerintah daerah mencatat terdapat 155 bangunan yang mengalami kerusakan, dengan rincian kerusakan berat, sedang, hingga ringan. Dari jumlah tersebut, 42 rumah mengalami rusak berat dan harus dirobohkan.
Meski tidak ada korban jiwa akibat gempa, satu orang dilaporkan meninggal karena serangan jantung yang tidak berkaitan langsung dengan bencana.